TUTELAEUCARESTIA — Jakarta – Kadar kolesterol dan gula darah yang tinggi merupakan masalah kesehatan serius yang dapat memicu berbagai komplikasi, termasuk penyakit jantung dan diabetes. Banyak orang mencari solusi alami untuk membantu mengelola kondisi ini, dan salah satunya datang dari dapur kita sendiri.
Beberapa tanaman dan rempah yang umum digunakan dalam masakan sehari-hari ternyata menyimpan potensi luar biasa dalam membantu menurunkan kadar kolesterol dan gula darah.
Pemanfaatan tanaman herbal sebagai pengobatan komplementer telah dikenal luas di berbagai budaya. Namun, sangat penting untuk diingat bahwa penggunaannya harus selalu dikonsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan. Hal ini terutama berlaku bagi individu yang sedang menjalani pengobatan medis atau memiliki kondisi kesehatan tertentu, demi memastikan keamanan dan efektivitasnya.
Bawang Putih (Allium sativum)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3275927/original/052757500_1603431735-garlic-545223_1280.jpg)
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bawang putih dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL (kolesterol jahat), serta trigliserida.
Penelitian dari Matthew Budoff tahun 2006 berjudul “Garlic and Organosulfur Compounds: A Review of the Evidence for Cardiovascular Benefits” mengatakan senyawa aktif dalam bawang putih, seperti allicin, diallyl disulfide, dan diallyl trisulfide, diyakini berperan dalam efek penurun kolesterol ini.
Selain itu, Mohammad Reza Khazaei dalam Jurnal of Medicinal Food tahun 2019 mengatakan bawang putih juga menunjukkan potensi dalam membantu mengontrol kadar gula darah.
Studi pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa bawang putih dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi resistensi insulin, yang penting dalam pengelolaan diabetes tipe 2.
Cara Mengolah
- Bawang Putih Mentah: Konsumsi 1-2 siung bawang putih mentah yang sudah dicincang halus setiap hari. Bisa dicampur dalam salad, saus, atau langsung ditelan dengan air.
- Infus Bawang Putih: Rendam beberapa siung bawang putih yang sudah dihancurkan dalam air hangat selama 10-15 menit, lalu saring dan minum airnya.
Jahe (Zingiber officinale)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2361233/original/054031400_1537225012-couleur.jpg)
Jahe telah diteliti memiliki efek hipolipidemik, yaitu kemampuan untuk menurunkan kadar lipid darah, termasuk kolesterol total, LDL, dan trigliserida. Senyawa bioaktif utama dalam jahe, seperti gingerol dan shogaol, diyakini berkontribusi pada efek ini dengan menghambat sintesis kolesterol dan meningkatkan ekskresi asam empedu.
Mengutip penelitian dari Mohammad Hossein Rouhi-Boroujeni tahun 2017 berjudul “The effect of ginger (Zingiber officinale) on glycemic control: A systematic review and meta-analysis” disebutkan jahe bermanfaat buat gula darah dan dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah puasa dan HbA1c pada penderita diabetes tipe 2. Ini dilakukan melalui peningkatan penyerapan glukosa oleh sel otot dan peningkatan sekresi insulin.
Gingerol dan shogaol, senyawa fenolik utama dalam jahe, memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat. Mereka dapat memodulasi jalur sinyal yang terlibat dalam metabolisme lipid dan glukosa, seperti aktivasi AMPK (AMP-activated protein kinase) yang berperan dalam regulasi energi seluler dan sensitivitas insulin.
Jahe juga dapat menghambat enzim alfa-glukosidase dan alfa-amilase, yang bertanggung jawab memecah karbohidrat kompleks menjadi glukosa, sehingga memperlambat penyerapan glukosa ke dalam darah setelah makan (Journal of Ethnopharmacology, “Ginger (Zingiber officinale) in the prevention of diabetes and its complications: A review”, Mohammad Hossein Rouhi-Boroujeni, et al., 2017).
Cara Mengolah
- Teh Jahe: Rebus 2-3 ruas jahe yang sudah diiris atau digeprek dalam 2-3 gelas air selama 10-15 menit. Saring dan minum hangat. Bisa ditambahkan sedikit madu atau perasan lemon.
- Jus Jahe: Campurkan jahe segar dengan buah atau sayuran lain dalam jus.
- Tambahan Masakan: Gunakan jahe dalam sup, tumisan, atau minuman hangat.
Kunyit (Curcuma longa)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5002850/original/047505800_1731418254-fotor-ai-20241112201851.jpg)
Kurkumin, senyawa aktif utama dalam kunyit, telah menunjukkan potensi dalam menurunkan kadar kolesterol total, LDL, dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Mekanisme ini melibatkan penghambatan penyerapan kolesterol di usus dan peningkatan ekspresi reseptor LDL di hati.
Untuk gula darah, kurkumin dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi resistensi insulin, dan melindungi sel beta pankreas dari kerusakan oksidatif, yang semuanya penting dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes tipe 2.
Kurkumin memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat. Dalam konteks kolesterol, kurkumin dapat menghambat aktivitas HMG-CoA reduktase, enzim kunci dalam sintesis kolesterol di hati, mirip dengan cara kerja obat statin.
Mengenai gula darah, kurkumin dapat memodulasi berbagai jalur sinyal yang terlibat dalam metabolisme glukosa, termasuk aktivasi AMPK, peningkatan ekspresi GLUT4 (transporter glukosa), dan pengurangan produksi glukosa di hati.
Cara Mengolah
- Jamu Kunyit Asam: Rebus irisan kunyit segar dengan asam jawa dan gula aren (opsional) hingga mendidih. Saring dan minum.
- Susu Kunyit (Golden Milk): Campurkan bubuk kunyit dengan susu hangat (susu sapi atau nabati), sedikit lada hitam (untuk meningkatkan penyerapan kurkumin), dan madu.
Kayu Manis (Cinnamomum verum/cassia)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3304244/original/027226600_1606118373-cinnamon-sticks_93675-24908.jpg)
Beberapa studi menunjukkan bahwa kayu manis dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total, LDL, dan trigliserida pada penderita diabetes tipe 2. Efek ini mungkin disebabkan oleh senyawa aktif seperti cinnamaldehyde dan polifenol yang dapat memengaruhi metabolisme lipid. (Journal of Agricultural and Food Chemistry, “Cinnamon: A Review of Its Health Benefits”, Alam Khan, et al., 2003).
Kayu manis sangat terkenal karena kemampuannya dalam menurunkan kadar gula darah. Ini dapat meningkatkan sensitivitas insulin, memperlambat pengosongan lambung, dan mengurangi jumlah glukosa yang masuk ke aliran darah setelah makan.
Polifenol dalam kayu manis bertindak sebagai mimik insulin, meningkatkan penyerapan glukosa oleh sel. Selain itu, kayu manis dapat menghambat enzim alfa-glukosidase, yang mengurangi pemecahan karbohidrat menjadi glukosa di usus.
Cinnamaldehyde, senyawa utama yang memberikan aroma khas pada kayu manis, juga memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan yang dapat mendukung kesehatan metabolik secara keseluruhan.
Cara Mengolah
- Teh Kayu Manis: Seduh 1-2 batang kayu manis atau 1 sendok teh bubuk kayu manis dalam air panas.
- Tambahan Makanan: Taburkan bubuk kayu manis pada oatmeal, yogurt, buah-buahan, atau tambahkan ke dalam kopi/teh.
- Infus Air: Masukkan batang kayu manis ke dalam botol air minum dan biarkan semalaman.
Daun Salam (Syzygium polyanthum)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4884899/original/063731800_1720289526-pexels-karolina-grabowska-4871128.jpg)
Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun salam dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total, LDL, dan trigliserida pada hewan percobaan dan beberapa studi awal pada manusia.
Daun salam juga dikenal memiliki efek hipoglikemik, yaitu kemampuan untuk menurunkan kadar gula darah. Ini dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi penyerapan glukosa. (Journal of Ethnopharmacology, “Hypoglycemic and hypolipidemic effects of Syzygium polyanthum (Wight) Walp. leaves in streptozotocin-induced diabetic rats”, R. A. Sari, et al., 2012).
Daun salam mengandung senyawa flavonoid, tanin, dan minyak atsiri yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Flavonoid diyakini berperan dalam efek penurun kolesterol dengan menghambat oksidasi LDL.
Mengenai gula darah, senyawa aktif dalam daun salam dapat meningkatkan sekresi insulin, meningkatkan penyerapan glukosa oleh sel, dan menghambat enzim alfa-amilase dan alfa-glukosidase, yang memperlambat pencernaan karbohidrat.
Cara Mengolah
- Rebusan Daun Salam: Rebus 7-10 lembar daun salam segar dalam 2-3 gelas air hingga mendidih dan air menyusut menjadi sekitar satu gelas. Saring dan minum airnya dua kali sehari.
- Tambahan Masakan: Gunakan daun salam dalam sup, kari, nasi, atau hidangan berkuah lainnya.
Pare (Momordica charantia)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2807179/original/015744400_1557988941-iStock-1134148023.jpg)
Pare telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk diabetes. Penelitian modern mendukung bahwa pare dapat membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
Senyawa seperti charantin, vicine, dan polipeptida-p dalam pare memiliki efek mirip insulin dan dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Selain itu, pare juga menunjukkan potensi dalam menurunkan kadar kolesterol total dan LDL, serta trigliserida, yang dapat berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular. (Journal of Ethnopharmacology, “Momordica charantia (bitter melon): A review of its effects on diabetes mellitus”, S. K. Singh, et al., 2011).
Pare juga dapat menghambat enzim yang terlibat dalam sintesis trigliserida dan kolesterol, serta meningkatkan aktivitas enzim antioksidan, yang berkontribusi pada efek penurun lipidnya.
Cara Mengolah
- Jus Pare: Blender pare segar dengan sedikit air dan buah lain (misalnya apel atau mentimun) untuk mengurangi rasa pahitnya. Minum segera.
- Tumis Pare: Iris pare tipis-tipis, remas dengan garam untuk mengurangi pahitnya, lalu bilas dan tumis dengan bumbu lain.
- Rebusan Pare: Rebus irisan pare dalam air, saring, dan minum airnya.
Seledri (Apium graveolens)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5169116/original/006718900_1742482752-top-view-fresh-greens-white-background_140725-138844.jpg)
Seledri mengandung senyawa seperti phthalides yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dengan mengurangi produksi kolesterol di hati dan meningkatkan sekresi asam empedu. Selain itu, seledri kaya akan serat, yang berperan penting dalam menurunkan kolesterol LDL dengan mengikat kolesterol di saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya. (Journal of Agricultural and Food Chemistry, “Phthalides from celery (Apium graveolens) and their biological activities”, K. S. Kim, et al., 2009; American Heart Association, “Fiber and Heart Health”, 2021).
Meskipun penelitian langsung tentang efek seledri terhadap gula darah pada manusia masih terbatas, kandungan serat dan indeks glikemik rendah pada seledri dapat membantu mengelola kadar gula darah dengan memperlambat penyerapan glukosa.
Serat larut dalam seledri membentuk gel di saluran pencernaan yang dapat mengikat kolesterol dan asam empedu, sehingga mencegah reabsorpsi kolesterol dan meningkatkan ekskresinya. Serat juga membantu memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat, yang berkontribusi pada stabilisasi kadar gula darah. (Mayo Clinic, “Dietary fiber: Essential for a healthy diet”, 2023).
Selain itu, seledri juga mengandung antioksidan seperti apigenin dan luteolin yang dapat mengurangi stres oksidatif dan peradangan, faktor-faktor yang berkontribusi pada perkembangan penyakit metabolik.
Cara Mengolah
- Jus Seledri: Blender batang seledri segar dengan sedikit air. Minum jusnya setiap pagi.
- Salad: Tambahkan irisan seledri ke dalam salad sayuran atau buah.
- Sup dan Tumisan: Gunakan seledri sebagai bahan tambahan dalam sup, tumisan, atau hidangan berkuah lainnya.
People Also Ask
1. Tanaman dapur apa saja yang dapat membantu menurunkan kolesterol?
Jawaban: Bawang putih, jahe, kunyit, kayu manis, daun salam, pare, dan seledri adalah beberapa tanaman dapur yang telah diteliti memiliki potensi untuk membantu menurunkan kadar kolesterol.
2.Bagaimana cara bawang putih menurunkan gula darah?
Jawaban: Bawang putih dapat meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi resistensi insulin, dan meningkatkan sekresi insulin dari sel beta pankreas, yang semuanya berkontribusi pada penurunan gula darah.
3. Apakah kunyit efektif untuk kolesterol dan gula darah?
Jawaban: Ya, kurkumin dalam kunyit dapat menurunkan kolesterol total, LDL, dan trigliserida, serta meningkatkan sensitivitas insulin dan melindungi sel beta pankreas.
4. Mengapa penting berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan tanaman herbal?
Jawaban: Konsultasi dengan dokter penting untuk memastikan keamanan dan menghindari interaksi dengan obat-obatan yang sedang dikonsumsi, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.