TUTELAEUCARESTIA — Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyatakan komitmen pemerintah untuk mendorong partisipasi perempuan dalam ekosistem kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan solusi yang lebih beragam dan mencegah reproduksi bias di masyarakat.
“Pemerintah mendorong partisipasi perempuan dalam ekosistem AI. Data saat ini menunjukkan bahwa keterlibatan perempuan dalam pengembangan dan kepemimpinan AI masih jauh dari ideal,” kata Meutya dalam webinar yang dipantau di Jakarta pada Sabtu.
Selain itu, dia menyatakan bahwa inklusi gender dalam teknologi memungkinkan solusi yang lebih beragam dan memastikan bahwa AI tidak mereplikasi bias yang ada di masyarakat.
Untuk memastikan perempuan mendapatkan akses dan peluang yang setara dalam industri kecerdasan buatan, Meutya menyatakan bahwa pemerintah akan memperkuat kolaborasi dengan akademisi, pelaku industri, dan organisasi internasional.
Sebaliknya, dia mengatakan bahwa adopsi AI dapat menimbulkan masalah dan bahaya bagi pekerja perempuan. Dia mengatakan bahwa otomatisasi yang didorong oleh AI dapat membahayakan pekerjaan yang selama ini didominasi oleh perempuan.
Meutya menyatakan bahwa kesenjangan digital antara laki-laki dan perempuan dapat semakin melebar jika kita tidak mengambil tindakan yang tepat.
Oleh karena itu, dia menekankan betapa pentingnya membangun ekosistem AI yang beretika, inklusif, dan canggih yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Meutya menyatakan bahwa pemerintah telah menerapkan sejumlah kebijakan untuk mendukung transformasi digital yang beretika dan inklusif, selain meningkatkan keterlibatan perempuan.
Pertama, pemerintah telah mengesahkan Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi untuk memastikan bahwa data publik aman. Selain itu, mereka mengeluarkan Surat Edaran Etika AI yang menekankan bahwa prinsip transparansi, inklusifitas, dan non-diskriminasi sangat penting dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan.
Kedua, untuk memastikan kesempatan yang sama untuk menggunakan teknologi, infrastruktur digital dan literasi AI harus dikembangkan dengan memperluas akses internet di seluruh negeri.
Selain itu, Meutya menyatakan bahwa gerakan yang menjangkau jutaan masyarakat saat ini diperkuat dengan menekankan literasi AI, khususnya untuk perempuan dan kelompok rentan, agar mereka tidak tertinggal dalam era otomatisasi ini.
SUMBER ANTARANEWS.COM : Menkomdigi: Pemerintah dorong partisipasi perempuan dalam ekosistem AI